Orang Desa Merawat Kehidupan
Oleh : FajarSetyani
Fajarsetyani41@gmail.com
“Bersih jiwa Bersih raga ”. Itulah yang seharusnya menjadi senboyan untuk manusia agar
mereka dapat hidup secara damai dan terteram. Tetapi kesadaran akan kebersihan nampaknya
telah luntur akibat adanya pemahaman yang berbeda.
Dalam pemahaman masyarakat jawa kebersihan bukan dilihat dari aspek
material saja tetapi lebih dari itu, yaitu dalam aspek kebersihan jiwa. Hal ini sangat ditekankan karena mereka mengangggap
kebersihan yang sejati berasal dari dalam diri manusia . Seperti halnya di
berbagai wilayah, Untuk melakukan pembersihan, dilakukan ritual “Bersih Desa”.
Ritual Ini dilakukan dengan cara membuat berbagai sesaji yang berisi makanan pokok
desa tersebut lalu sesaji itu diletakkan disetiap perempatan jalan yang
sebelumnya telah dibacakan mantra-mantra dan doa-doa. Selanjutnya mereka melakukan
pertunjukan tayuban. Ritual ini dilakukan warga desa untuk membersihkan diri
mereka dari segala sesuatu yang membahayakan diri manusia. Mereka juga beranggapan
bahwa penyakit-penyakit akan menimpa semua warga desa jika tidak melaksanakan ritual ini, danpenguasa alam akan murka.
Masyarakat desa mampu menunjukan bahwa kebersihan dari diri sendiri
yang menhindarkan mereka dari marabahaya dan mereka juga beranggapan bahwa kebersihan
dari dalam jiwa merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum mereka memikirkan kebersihan material. Banyak cara untuk
membersihkan diri dari berbagai kotoran termasuk didalam jiwa manusia. Di jawa dikenal
juga istilah nyadran. Ritual ini dilaksanakan sebelum memasuki bulan ramadhan.
Sesaji tak ketinggalan dari pelaksanaan ritual ini. Lalu mereka membersihkan punden
(pemakaman) yang tujuannya untuk menghormati roh nenek moyang yang menuggu punden
tersebut. Tujuan lainya yaitu membersihan diri sendiri sebelum memasuki bulan puasa.
Begitu detailnya masyarakat desa menjaga kebersihan mereka sehinnga
jika ada keluarga yang membangun sebuah kakus maka letaknya harus diluar rumah karena
dipercaya bahwa kakus merupakan tempat yang sangat kotor sehingga dapat mengundang
demit atau setan untuk masuk kedalam rumah jika mereka tetap meletakan kakus di
dalam rumah.
Masyarakat desa selalu mengutamakan kebersihan yang mengiringi setiap
kehidupannya. Karena mereka percaya bahwa hidup di alam semesta ini pasti ada
yang mengawasi dan keteraturan alam ini diciptakan manusia itu sendiri.
Kebersihan merupakan hal yang sacral dan harus tetap di pertahankan kesakralannya
begitu pula berbagai ritual yang dilakukan oleh masyarakat desa sebenarnyaa dalah
suatu cara agar mereka dapat mendekatkan diri dengan Tuhan. Karena kedekatan dengan
tuhan akan tercapai jika seluruh aspek dalam diri manusia benar-benar bersih.
Sebenarnya kebersihan material sangat ditunjang dengan kebersihan rohani.
Sebagai contoh jika seseorang baru pulang dari suatu tempat yang dianggap mistis
maka orang tersebut diharuskan membasuh tangan dan kaki mereka. Hal ini bukan hanya
tentang kepercayaan bahwa penunggu tempat yang ia kunjungi akan mengikutinya,
tetapi karena hal itu akan membuat badan kita bersih secara fisik dan menghindar
dari berbagaipenyakit. Hal iniselaluberirama.
Tetapi seiring berjalanya waktu masyarakat sekarang telah menganggap
kebersihan merupakan hal yang tidak terlalu penting karena mereka malah membuang
kotoran disembarang tempat dan kurangnya kesadaran akan kebersihan inilah yang menyebabkan manusia sekarang memdapatkan berbagai
masalah dari kurangnya kebersihan ini. Masyarakat sekarang telah melupakan bahwa
hakikat dari kebersihan berada dalam diri sendiri dan dimulai dari diri sendiri
juga. Kebersihan yang tak teratur telah menghasilkan berbagai sampah yang
menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru yang tidak bisa terhindarkan lagi. Modernitas
yang membuat mereka merasa tak peduli akan kebersihan diri.
Jika disbandingkan masyarakat desa dengan masyarakat sekarang maka sangat
jauh perbedaannya. Karena semua aspek tentang kebersihan diri telah dilupakan oleh
masyarakat sekarang. Masyarakat desa meskipun menganggap kebersihan adalah tentang
gaib tetapi kebersihan apapun akan tercipta karenanya. Masyarakat desa begitu peduli
dengan kebersihan sampai kejiw amereka karena mereka beranggapan bahwa kebersihan
rohani akan diikuti dengan kebersihan material. Sebenarnya jik amasyarakat sekarang
bisa belajar dari orang desa mungkin masalah-masalah yang timbul akibat sampah akan
terselesaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar