Kamis, 05 November 2015

article

Orang Desa Merawat Kehidupan
Oleh : FajarSetyani
Fajarsetyani41@gmail.com
“Bersih jiwa Bersih raga ”. Itulah yang seharusnya menjadi senboyan untuk manusia agar mereka dapat hidup secara damai dan terteram. Tetapi kesadaran akan kebersihan nampaknya telah luntur akibat adanya pemahaman yang berbeda.
Dalam pemahaman masyarakat jawa kebersihan bukan dilihat dari aspek material saja tetapi lebih dari itu, yaitu dalam aspek kebersihan jiwa. Hal  ini sangat ditekankan karena mereka mengangggap kebersihan yang sejati berasal dari dalam diri manusia . Seperti halnya di berbagai wilayah, Untuk melakukan pembersihan, dilakukan ritual “Bersih Desa”. Ritual Ini dilakukan dengan cara membuat berbagai sesaji yang berisi makanan pokok desa tersebut lalu sesaji itu diletakkan disetiap perempatan jalan yang sebelumnya telah dibacakan mantra-mantra dan doa-doa. Selanjutnya mereka melakukan pertunjukan tayuban. Ritual ini dilakukan warga desa untuk membersihkan diri mereka dari segala sesuatu yang membahayakan diri manusia. Mereka juga beranggapan bahwa penyakit-penyakit akan menimpa semua warga desa jika tidak melaksanakan  ritual ini, danpenguasa alam akan murka.
Masyarakat desa mampu menunjukan bahwa kebersihan dari diri sendiri yang menhindarkan mereka dari marabahaya dan mereka juga beranggapan bahwa kebersihan dari dalam jiwa merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum mereka  memikirkan kebersihan material. Banyak cara untuk membersihkan diri dari berbagai kotoran termasuk didalam jiwa manusia. Di jawa dikenal juga istilah nyadran. Ritual ini dilaksanakan sebelum memasuki bulan ramadhan. Sesaji tak ketinggalan dari pelaksanaan ritual ini. Lalu mereka membersihkan punden (pemakaman) yang tujuannya untuk menghormati roh nenek moyang yang menuggu punden tersebut. Tujuan lainya yaitu membersihan diri sendiri sebelum memasuki bulan puasa.
Begitu detailnya masyarakat desa menjaga kebersihan mereka sehinnga jika ada keluarga yang membangun sebuah kakus maka letaknya harus diluar rumah karena dipercaya bahwa kakus merupakan tempat yang sangat kotor sehingga dapat mengundang demit atau setan untuk masuk kedalam rumah jika mereka tetap meletakan kakus di dalam rumah.
Masyarakat desa selalu mengutamakan kebersihan yang mengiringi setiap kehidupannya. Karena mereka percaya bahwa hidup di alam semesta ini pasti ada yang mengawasi dan keteraturan alam ini diciptakan manusia itu sendiri. Kebersihan merupakan hal yang sacral dan harus tetap di pertahankan kesakralannya begitu pula berbagai ritual yang dilakukan oleh masyarakat desa sebenarnyaa dalah suatu cara agar mereka dapat mendekatkan diri dengan Tuhan. Karena kedekatan dengan tuhan akan tercapai jika seluruh aspek dalam diri manusia benar-benar bersih.
Sebenarnya kebersihan material sangat ditunjang dengan kebersihan rohani. Sebagai contoh jika seseorang baru pulang dari suatu tempat yang dianggap mistis maka orang tersebut diharuskan membasuh tangan dan kaki mereka. Hal ini bukan hanya tentang kepercayaan bahwa penunggu tempat yang ia kunjungi akan mengikutinya, tetapi karena hal itu akan membuat badan kita bersih secara fisik dan menghindar dari berbagaipenyakit. Hal iniselaluberirama.
Tetapi seiring berjalanya waktu masyarakat sekarang telah menganggap kebersihan merupakan hal yang tidak terlalu penting karena mereka malah membuang kotoran disembarang tempat dan kurangnya kesadaran akan kebersihan inilah  yang menyebabkan manusia sekarang memdapatkan berbagai masalah dari kurangnya kebersihan ini. Masyarakat sekarang telah melupakan bahwa hakikat dari kebersihan berada dalam diri sendiri dan dimulai dari diri sendiri juga. Kebersihan yang tak teratur telah menghasilkan berbagai sampah yang menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru yang tidak bisa terhindarkan lagi. Modernitas yang membuat mereka merasa tak peduli akan kebersihan diri.

Jika disbandingkan masyarakat desa dengan masyarakat sekarang maka sangat jauh perbedaannya. Karena semua aspek tentang kebersihan diri telah dilupakan oleh masyarakat sekarang. Masyarakat desa meskipun menganggap kebersihan adalah tentang gaib tetapi kebersihan apapun akan tercipta karenanya. Masyarakat desa begitu peduli dengan kebersihan sampai kejiw amereka karena mereka beranggapan bahwa kebersihan rohani akan diikuti dengan kebersihan material. Sebenarnya jik amasyarakat sekarang bisa belajar dari orang desa mungkin masalah-masalah yang timbul akibat sampah akan terselesaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar